Proses morfologis
adalah cara pembentukan kata-kata dengan menghubungkan morfem yang satu dengan
morfem yang lain.
Proses morfologis terdiri atas : afiksasi, reduplikasi,
perubahan interen dan suplisi.
1. Afiksasi,
yaitu penggabungan akar dengan pokok dengan afik.
Afik ada tiga macam, yaitu awalan,
sisipan, dan akhiran. Awalan dibubuhkan didepan kata dasar, misalnya /per/,
/ter/, /mem/ yang diletakkan pada bentuk /panjang/, masing-masing menjadi
/perpanjang/, /terpanjang/, /memanjang/.
Sisipan terselit dalam sebuah bentuk dan
mempunyai pola penyisipan tertentu, misalnya /kepung/ menjadi /mengepung/ ;
/tulis/ menjadi /menulis/.
Akhiran dibubuhkan pada akhir suatu
dasar.misalnya /kan/, /an/, /i/, /wan/, /wati/.
2. Reduplikasi
, yaitu suatu proses morfologis berupa
pengulangan.
Ada beberapa macam reduplikasi,
diantaranya:
(a) Reduplikasi penuh,misalnya /buku/ -
/ bukubuku/; /rumah/ - /rumahrumah/.
(b)
Reduplikasi dengan modifikasi, yaitu pengulangan dasar yang disertai perubahan
daripada satu fonem atau lebih dari dasar itu, misalnya bentuk dari bahasa jawa
berikut ini: /adanuk/ ‘kembali’ /bola bali/ ‘kembali beberapa kali’.
(c)
Reduplikasi sebagian, misalnya:
/apisi/ ‘ kecil’ /apapisi/ ‘ sangat
kecil’
/abikan/ ‘ dekat’ /ababikan/ ‘ sangat dekat’
3. Perubahan
interen, yaitu proses morfologis yang menyebabkan perubahan-perubahan bentuk
morfem-morfem.
4. Suplisi
ialah proses morfologis yang menyebabkan adanya bentuk yang sama sekali baru.
Contohnya dalam bahasa inggris :
[
gow] + ‘waktu lampau’ = [ w€nt]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komantarnya bossss